Sinopsis
Novel Bekisar Merah
Karya
Ahmad Tohari
Diceritakan
seorang gadis cantik bernama Lasi yang tinggal di Desa Karangsoga. Ia anak
keturunan Jepang dan Pribumi. Ayahnya orang Jepang, dan ibunya orang Indonesia.
Ibu Lasi adalah seorang janda, ayah Lasi meninggal pada saat Lasi masih dalam
kandungan. Sejak kecil Lasi selalu dinakali oleh teman sebayanya. Karena ibu
Lasi dulu pernah diperkosa orang Jepang, yaitu Ayah Lasi. Rumor bahwa ibu Lasi
diperkosa itu sering dileih-lebihkan oleh warga sekitar, padahal Lasi lahir
stelah tiga tahun pernikahan kedua orang
tuanya. Banyak teman Lasi yang selalu mengejeknya, hingga suatu hari Lasi
melihat kepiting di sungai. Lasi sangat benci dengan orang karasoga yang selalu
mengejeknya. Lasi mempunyai teman yang baik, ia adalah Kanjat anak tengkulak
gula. Kanjat tidak banyak omong, kadang ketika ada teman laki-laki mengejek
Lasi, Kanjat ingin membela Lasi, tapi Kanjat tidak bisa membantu karena
tubuhnya yang kecil. Kanjat sedikit lebih muda dari Lasi, selisih dua tahun.
Ketika janda Ibu Lasi menikah dengan Wiryaji. Suatu ketika Wiryaji
sakit dan ia digantikan oleh Darsa untuk mengantarkan pongkor, ia keponakan
Wiryaji. Ketika Darsa membawa pongkor untuk diserahkan ke Lasi, ia selalu
menyelipkan buah-buahan diantara pongkor tersebut. Ia menaruh hati pada Lasi, Ibu
Lasi sebenarnya sudah mengetahui hal tersebut sejak lama. Ada niat ibu Lasi
menjodohkan Lasi dengan Darsa. Akhirnya mereka menikah, rumah tangga mereka
rukun, sudah 2 tahun usia pernikahan mereka, mereka belum juga dikaruniai
seorang anak.
Hingga suatu ketika , Darsa
jatuh dari pohon kelapa, dan mukri yang tak jauh dari tempat Darsa menyadap,
segera menolong Darsa dan membawanya pulang. Lasi menangis ketika mengetahui
suaminya terkapar, para tetangga mulai berdatangan dan Eyang Mus pun datang. Ia
sesepuh desa. Eyang Mus menyarankan agar Darsa di bawa ke rumah sakit. Tetapi
pada waktu itu, mereka tidak punya uang, Eyang Mus menyarankan agar meminjam
uang kepada Pak Tir. Setelah mendapatkan uang pinjaman, mereka membawa Darsa ke
poliklinik. Seminggu Darsa dirawat, tetapi ia masih suka ngompol karena
terjatuh dari pohon kelapa. Dokter menyarankan agar Darsa dibawa ke rumah sakit
yang lebih besar. Karena tidak memiliki biaya, mereka memutuskan agar Darsa
dibawa pulang kerumah. Hingga akhirnya Darsa ditangani oleh seorang tukang urut
bernama Bunek. Banyak orang bilang pijatannya terbukti bisa menyembuhkan
beberapa penyakit.
Setelah beberapa lama tampaknya Darsa mulai mengalami perubahan,
karena terlalu sibuk, Bunek meminta agar Darsa yang pergi kerumah Bunek.
Sesekali Lasi mengantar, kadang Darsa pergi sendiri. Hal ini dimanfaatkan oleh
Bunek, ia memiliki anak gadis yang bernama Sipah. Sipah belum memiliki suami,
mungkin karena kakinya pincang. Sipah didesak oleh Bunek untuk mengobati Darsa
yang sedang sakit. Beberapa waktu kemudian Sipah meminta Darsa untuk
mengawininya karena Sipah mengandung anak Darsa. Mengetahui hal tersebut Lasi
marah. Lalu ia minggat, diperjalanan ia ikut bersama Pardi dan Sapon naik truk
yang hendak pergi membawa gula kelapa ke Jakarta.
Diperjalanan
mereka berhenti disebuah warung. Lalu mereka melanjutkan perjalanan. Lasi
tertidur, mungkin karena ia letih. Sudah pagi hari, matahari mulai tampak, Lasi
mulai terbangun. Ia ling-lung, sedang berada dimana saat itu. Tiba-tiba Sapon
muncul dari pinggir pintu dan membukakan pintu. Sapon menjelaskan bahwa mereka
sudah sampai di Jakarta. Lasi dititipkan kepada Bu Koneng pemilik warung,
karena Pardi dan Sapon akan bongkar muat barang digudang. Tidak baik jika
perempuan ikut untuk bongkar muat. Lalu Bu Koneng memberikan baju dan handuk,
menyuruh Lasi mandi. Suatu ketika datanglah Bu Lanting, ia melihat Lasi dan tertarik
menginginkannya. Setelah berunding dengan Bu Koneng, terjadilah kesepakatan.
Lasi diangkat sebagai anak oleh Bu Lanting, ia dikenalkan pada orang kaya
bernama Handarbeni.
Bu Lanting
hendak menjual Lasi ke Pak Han, sebutan dari Handarbeni. Lasi dianggap bekisar
yang belum jinak oleh mereka, lasi di suruh memakai kimono berwarna merah. Lalu
Lasi difoto, hasilnya sangat menawan. Pak Han pun tertarik, akhirnya mereka
menikah dan Lasi diberi hadiah berupa rumah di Slipi. Ia pulang ke Karangsoga.
Ia memperbaiki rumahnya. Ia bertemu Kanjat, ia berniat menolong Kanjat yang
sedang melakukan penelitian di Karangsoga. Tetapi banyak permasalahan yang akan
dihadapi pada penelitiannya. Lasi merasa kecewa ketika mengetahui Pak Han
hampir impoten, ia ingin pergi kembali ke Karangsoga, karena disana mungkin
bisa menjernihkan pikirannya.
0 komentar on Sinopsis Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari :
Posting Komentar